Catatan Kecil Kehidupan Pribadi Sehari-hari Seorang Suami, Ayah, dan ASN

Disclaimer

Blog ini merupakan pindahan dari blog www.abangdhani.net, jadi apabila ada embel-embel atau kalimat yang berhubungan dengan URL/alamat tersebut maka itu merupakan postingan lama yang tidak di-edit

Arsip Blog

Kamis, 30 November 2023

Ujian Kenaikan Tingkat Karate


Sudah lama banget aku ga update postingan disini. Sudah lebih dari satu tahun. Dan dalam perjalanan kurun waktu tersebut banyak sekali kejadian-kejadian yang tidak terekam dalam catatan blog ini. Sayang sekali sih tapi yah begitu lah aku.

Dan hari ini aku kepengen cerita tentang ujian kenaikan tingkat karate anakku Husna yang sebenarnya adalah ujian ke dua nya yang artinya ujian kali ini untuk naik dari sabuk kuning ke sabuk hijau.



Minggu, 26 November 2023 berlokasi di KODIM 1016 Panju Panjung Palangka Raya dilaksanakan UKT (Ujian Kenaikan Tingkat). Adapun ujiannya seperti biasa yaitu materi tentang Kihon, Kata, dan tentu saja Kumite.

Setelah berlatih di Desember tahun lalu, alhamdulillah kini anakku sudah berada pada posisi Sabuk Hijau Kyu 6. Semoga makin semangat latihannya.










Rabu, 16 Maret 2022

Rutinkan Baca Quran Bersama ODOJ


Beberapa tahun yang lalu, entah tahun berapa udah lupa, ada keinginan biar ngepaksa diri untuk rutin baca Quran. Ga tau inspirasi dari mana tapi tiba-tiba aja kepengen.

Dan ga tau kenapa juga, ketemu komunitas yang namanya ODOJ (One Day One Juz). Secara bahasa, udah bisa nebak dong ngajinya seperti apa. Ya, satu hari satu juz sehingga nanti kalo konsisten 30 hari akan khatam. Aku tanya sama diri sendiri, "sanggup ga?", tapi hati kecil bilang ga sanggup. Kalo maksa diri nanti akhirnya akan keteteran dan ngejawab, "ngaji rutin itu mudah bukan?", dengan jawaban, "bukaaan!!!".

Eh ternyata buka websitenya ODOJ, ada program lain selain one day one juz yaitu ODALF (One Day Half Juz/sehari setengah juz) dan ODOJ STAR (sehari cukup minimal 1 ayat). Ya udh ikutan ODALF aja lah biar ga cemen-cemen banget hehe...

Alhamdulillâh dengan izin Allâh beberapa bulan kemudian sanggup untuk baca setengah juz dalam sekali duduk. ODALF juga menemani hari-hari gabut saat isolasi sewaktu kena COVID di bulan Juni 2020 lalu. Saking gabutnya, 1 hari bisa ngaji 2½ juz. Sebuah capaian yang besar ditengah rutinitas setengah juz sehari atau bisa 1 juz sehari saat ramadhan.

Beberapa tahun ngejalanin rutinitas baca Quran sehari setengah juz (dan bahkan pernah lebih) bikin pede untuk pindah ke program ODOJ. Alasannya waktu itu karena udah ikut Talaqqi dan banyak perbaikan maka aku harus punya usaha lebih untuk membiasakan baca Quran dengan baik dan benar.

Mâsyaallâh setelah ikutan program ODOJ, circle pertemanan menjadi nambah. Kali ini pertemanan dalam ukhuwah qurani. Mulai dari belajar tahsin bareng hingga berkomunitas islami.

Kebiasaan pun berubah, dari yang biasanya banyak baca macem-macem di HP hingga akhirnya pindah ke mushaf. Insyâallâh lebih baik.

Apa yang berubah dari hidup setelah lebih dekat dengan Al Quran? Kayaknya sih aku ngerasanya gini-gini aja tapi aku yakin ada makna kedekatan dengan Al Quran namun tidak aku sadari. Wallâhu a'lam bishshawab.

Rabu, 29 Desember 2021

Selamat Tinggal SAS, Selamat Datang SAKTI


Tahun 2021 akan segera berakhir, itu artinya sesuai peraturan yang berlaku maka aplikasi SAS (Sistem Aplikasi Satker) secara umum dan modul SILABI (Sistem Laporan Bendahara Instansi) khusus yang telah menemani bertahun-tahun akan di-"mati"-kan dan diganti dengan aplikasi SAKTI (Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi)


Aplikasi SAKTI dan SAS ini merupakan aplikasi yang sangat berbeda. Kalo SAS berbasis desktop sedangkan SAKTI berbasis web. Salah satu dari banyak keunggulan aplikasi berbasis web adalah kemudahan dalam pemutakhiran aplikasi (update) dan kemudahan akses aplikasi yang bisa diakses melalui sistem operasi apa saja dan device apa saja serta tentu saja bisa dilakukan dimana saja selama ada akses internet

Sama halnya seperti SAS, SAKTI juga memiliki modul-modul aplikasinya. Bedanya adalah antar modul sudah terhubung datanya. Sangat berbeda dengan SAS yang jika ingin datanya sama harus melalui proses export-import data terlebih dahulu. Untuk modul bendahara yang aku gunakan jika di SAS dulu namanya adalah SILABI, kalo di SAKTI sekarang namanya modul BENDAHARA


Semoga dengan adanya aplikasi baru  ini menambah gairah baru dalam bekerja


Kamis, 02 Desember 2021

Katarak Husna (Bagian 2)


Ini adalah tulisan sambungan dari Katarak Husna (Bagian 1) harapannya tulisan ini ga banyak bagiannya.



Selasa, 30 November 2021 saatnya Husna kontrol kedua pasca operasi kataraknya. Berharap hasil operasinya makin bagus.

Kontrol ke dokter di klinik mata. Setelah mendaftar, seperti biasa masuk antrian untuk bertemu dokternya. Sebelum bertemu dokter, Husna dicek dulu penglihatannya dengan kacamata test yang bisa diganti-ganti lensanya. Setelah itu baru bertemu dengan dokter.

Setelah diperiksa lagi sama dokternya, hasil operasinya bagus namun karena mata kataraknya sudah lama sehingga mata Husna ada masalah yang dinamakan "mata malas" atau amblyopia. Itu disebabkan karena matanya memang tidak optimal digunakan saat bertahun-dengan dengan katarak sehingga ada yang namanya gangguan refraksi. Namun dokter masih penasaran apakah penglihatan Husna masih bisa dibantu dengan kacamata. Akhirnya dokter meminta untuk periksa lagi tekanan bola mata dan tingkat keburaman matanya.

Hasil dari pemeriksaan diserahkan lagi ke dokter dan menurut analisa dokter, kacamata tidak akan membantu banyak terhadap penglihatan Husna. Namun dokter masih optimis karena masih belum sampai 2 pekan pasca operasi. Dijadwalkan lagi Husna akan kontrol 1 bulan lagi yaitu tepatnya 29 Desember 2021. Nanti akan dilihat perkembangan penglihatannya. Harapannya sih penglihatannya masih bisa dikoreksi walaupun dengan kacamata namun jika tidak bisa juga, LASIK menjadi alternatifnya.

Senin, 29 November 2021

Kopi Sachet-an Yang Kopi Banget


Beberapa waktu lalu belanja di toko kelontong untuk kebutuhan sehari-hari di rumah. Ada jualan baru yaitu kopi sachet CAFFINO BOLD yang katanya di website resminya http://caffino.id lebih kuat kopinya dan lebih sedikit manisnya.



Penasaran sama rasanya, ya udah beli aja deh. Murah kok cuma duaribuan per sachet. Aku beli 2 varian yaitu yang Kopi Latte Premium dan Dark Cappuccino

Ga pake lama, tuh kopi sachetan diseduh pake air panas dari dispenser yang udah dipencet super-hot nya, diaduk perlahan, dan siap diseruput

Untuk varian Kopi Latte Premium, rasanya beneran kopi banget. Pahitnya kuat banget. Ga salah kalo produk ini menyisipkan kata bold untuk menegaskan citarasa kopinya. Sedangkan varian Dark Cappuccino rasanya juga tidak mengecewakan dan untuk toppingnya yang aku kira cokelat bubuk ternyata biji kopi yang telah digiling agak kasar tentu saja menambah kuat citarasa kopinya. Penasaran? Cobain aja

Minggu, 28 November 2021

Katarak Husna (Bagian 1)


Kurang lebih 1 pekan yang lalu tepatnya Sabtu, 20 November 2021, Husna (9 tahun) anak kami satu-satunya menjalani operasi mata dengan diagnosa katarak. Teman-teman banyak yang bertanya penyebabnya dan gimana kok bisa ketahuan? Aku ceritain eh besoknya teman yang lain tanya lagi. Daripada bolak-balik cerita mending aku tulis aja jadi kalo ada yang tanya lagi, suruh baca sendiri aja hehe....

Gambar ilustrasi, diambil dari situs pixabay.com

Awal Tau Ada "Sesuatu" di Mata Husna

Pertengahan tahun 2020, aku terinfeksi COVID-19 (baca juga: Cerita Seorang Penyintas COVID-19). Beberapa bulan setelah sembuh, aku merasa pandangan makin kabur dan periksa mata di optik. Waktu itu iseng aja nyuruh Husna untuk periksa juga, namanya gratis ya lumayan lah kalo emang matanya minus biar bisa dikoreksi dengan kacamata sebelum tambah parah, pikirku dulu begitu.

Namun setelah diperiksa ternyata mata kanannya ga bisa dibaca sama alat periksa mata itu. Beberapa kali dicoba namun tetap ga bisa. Saat disuruh tutup mata kiri, Husna ga bisa baca Kartu Snellen dan bilangnya ga bisa lihat. Disarankan sama petugas optiknya untuk konsultasi ke dokter mata namun karena Husna ga ada keluhan jadi kami sedikit mengabaikannya.

Setahun kemudian, barulah kami memeriksakan mata Husna. Ga tau kenapa seakan tergerak aja hati untuk periksa. Proses rujukan BPJS pun kami minta dari dokter keluarga dan minta rujukan ke klinik mata dekat rumah.

Pertama kali periksa, Husna sudah dipastikan dokter bahwa matanya katarak. Hasil anamnesa dokter menyimpulkan bahwa kataraknya bawaan lahir atau disebut katarak kongenital.

Saran Dokter Spesialis Mata

Klinik mata tempat Husna periksa digawangi oleh dokter spesialis mata. Nah karena diagnosanya katarak maka tidak ada jalan lain harus dilakukan operasi. Namun dokter masih harus melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan katarak hanya pada lensa atau kena pembuluh darahnya. Jika hanya katarak pada lensa bisa dilakukan operasi biasa namun jika kena pembuluh darah maka operasi harus dilakukan di RS yang lebih besar yang ada di Pulau Jawa.

Periksa Lanjutan dan Keputusan Operasi

Pada hari yang sama disaat periksa di klinik, dilakukan pemeriksaan lanjutan. Diantaranya adalah periksa tekanan bola mata dan USG untuk melihat posisi kataraknya.

Alhamdulillah posisi katarak hanya pada lensa namun tekanan bola matanya cukup tinggi melebihi tekanan normal sehingga dokter memerikan terapi tetes mata untuk menormalkan tekanan bola mata dan disuruh kontrol satu pekan lagi sekalian meminta keputusan mau operasi atau tidak.

Dokter juga sudah menjelaskan efeknya apa saja jika dilakukan penundaan operasi yaitu matanya mungkin akan menjadi mata malas dan tidak berkembang berhubung usia Husna masih masa pertumbuhan.

Setelah satu pekan, tekanan bola mata menjadi normal dan memang dari awal kami pun menyetujui jika dilakukan tindakan operasi karena kami tidak ingin menunda dan berefek buruk bagi perkembangan Husna.

Namun, operasi katarak yang sedianya cukup diberikan anastesi lokal ternyata tidak bisa diterapkan pada usia anak berhubung anak mungkin nanti bisa berontak jadi harus dilakukan anastesi total atau "ditidurkan" dan harus dilakukan di Rumah Sakit sehingga akan dirujuk lagi. Kami pun meng-iya-kan saja

Periksa di Rumah Sakit dan Penjadwalan Operasi

Berhubung Husna harus anastesi total alias bius total maka mau tidak mau harus cek kesiapan fisiknya. Jadi Husna harus menjalani beberapa pemeriksaan yaitu periksa darah, rontgen, dan dikonsultasikan ke dokter anak.

Alhamdulillah hasil pemeriksaan baik dan dijadwalkan untuk operasi pada Sabtu malam tanggal 20 November 2021 pukul 20.00

Opname di Rumah Sakit dan Proses Operasi

Jadwal operasi sabtu malam, kami kirain masuk RS nya sabtu pagi ternyata ga hehe.... sehari sebelumnya pagi-pagi aku ditelpon oleh pihak RS untuk ketemu dokter mata lagi. Akhirnya pagi itu juga ketemu dokter mata dan disuruh langsung masuk ruangan rawat inap.

Mengisi waktu luang dengan membaca komik

Menjelang siang, Husna dapat ruang perawatan dan kami bingung mau ngapain. Toh Husna juga ga sakit, kondisi fisiknya bagus. Akhirnya setelah tanya perawatnya untuk ijin keluar cari makan siang dan pulang untuk bawa bekal selama di RS dan diperbolehkan asal sudah kembali maksimal pukul 17.00. Langsung cari makan siang dan pulang untuk persiapan.

Pukul 17.00 kami sudah kembali ke ruang perawatan. Tentu saja masih dengan ke-gabut-an bingung mau ngapain. Dokter pun ga ada visite, yang ada hanya petugas yang mengantarkan makan. Ya sudah kami bertahan aja lah daripada bolak-balik ke rumah. Akhirnya kami nginap aja deh....

Sabtu pagi, perawat datang dan mau pasang infus. Dasarnya Husna memang secara fisik ga ada keluhan maka kami minta izin untuk dipasang nanti saja biar si anak bisa bergerak bebas. Perawatnya setuju dan direncanakan akan dipasang siang saja saat Husna mulai puasa pada pukul 12.00

Siangnya kami tunggu perawat ga ada yang datang ke ruang perawatan. Kami inisiatif untuk bertanya pada perawat terus dijawab, dipasang nanti aja yang penting anaknya puasa. Ya udah syukur deh si anak masih bisa aktif tanpa gangguan.

Sekitar pukul 17.00 perawat pun datang untuk masang infus. Cuss.. sekali tusuk langsung aman. Alhamdulillah.

Sekitar pukul 20.00 beberapa dokter muda masuk ke ruangan mengecek kesiapan dan menyampaikan akan segera dilaksanakan operasi dan Husna giliran kedua karena sebelumnya akan dilakukan operasi katarak juga.

Shalat duduk


Tak lama kemudian perawat datang dan membawa Husna ke ruang operasi. Di depan ruang operasi Husna dipersiapkan sekali lagi dan disuntikkan obat bius. Setelah itu dibawa ke ruang operasi.

Persiapan di depan ruang operasi


Kurang lebih setengah jam kemudian, dokter mata keluar dari ruang operasi dan menemui kami serta menyampaikan bahwa operasi telah selesai dan akan melakukan visite pada hari senin

Sebelum operasi dibikin happy aja walaupun sebenarnya tegang


Ya udah pada hari minggunya kami mengusahakan untuk istirahat saja walaupun tetap di RS

Pulang Dari Rumah Sakit

Senin, 22 November 2021 pagi-pagi dokter matanya visite ke ruangan dan perawat yang disuruh membuka perbannya serta mencoba cek penglihatan. Dokter mengatakan bagus dan hari itu juga boleh pulang. Namun malamnya diminta kontrol ke klinik mata lagi untuk ketemu sama dokter mata disana


Kontrol Pertama Pasca Operasi

Senin malam itu juga kami kontrol ke klinik mata dan dokter menyatakan hasilnya bagus, lukanya tertutup bagus, syaraf-syarafnya normal, tekanan bola mata juga bagus, masih ada gelembung udara yang memang sengaja dimasukkan dan nanti akan hilang dengan sendirinya. Disarankan untuk kontrol lagi pada hari Selasa, 30 November 2021 dan diingatkan untuk memberikan tetes mata yang sudah diresepkan dokter serta menghindari menunduk, mengangkat beban berat, bersin dan batuk terlalu kuat, ngeden, dan melatih mata yang dioperasi dengan menutup mata sebelahnya yang normal

Terus bagaimana kelanjutannya? Nanti akan aku tuliskan pada bagian kedua tulisan ini ya.... Sampai jumpaaa...


Jumat, 15 Oktober 2021

Koreksi Penglihatan Dengan Ganti Lensa Kacamata


Dua minggu yang lalu di kantor dilaksanakan yang namanya MCU (Medical Check Up). Salah satu diantara yang diperiksa adalah mata atau tepatnya kemampuan melihat.


Singkatnya, pemeriksaan dilakukan dengan cara menatap Snellen Chart dan menyebutkan hurufnya baik secara mata telanjang dan menggunakan kacamata (bagi pengguna kacamata).

Hasil pemeriksaan mataku intinya adalah kacamata yang dipakai sekarang sudah tidak optimal lagi untuk mengkoreksi penglihatan dan disarankan untuk konsultasi ke dokter mata perihal lensa mata yang tepat.

Biasanya sih aku ga pernah ke dokter mata dan langsung ke toko optik aja. Pemeriksaan disana juga sudah bisa dibilang bagus dengan menggunakan alat terkomputerisasi serta manual juga. Memang sih ga ada dokternya tapi pengalamanku biasanya cocok aja hasil pemeriksaannya.

Setelah diperiksa ternyata mata aku yang awalnya minus 0,50 cyl 0,50 menjadi minus 0,75 cyl 1,00 (kiri dan kanan sama). Ga disadari sih cuma kadang ngerasa aneh aja kalo ngelihat jauh (kurang lebih 100 meteran) ga enak banget.

Akhirnya ga ada pilihan lain terpaksa harus ganti lensa. Sayangnya jenis lensa yang biasa aku pake (fotocromic) ukuran segitu harus order dulu dan sekitar semingguan prosesnya. Yang ada stock hanya lensa biasa yang jernih. Daripada berlarut-larut ya udah lah pake yang itu dulu aja sambil mantauin harga lensa di marketplace kesayangan.

Untuk harga lensa biasa tadi sih lumayan murah, 100rb udah sama potong dan pasang di frame. Ya udah.... Udah deh...