Stop! Bukan Kita Yang Terbaik
Akhir-akhir ini lagi heboh dan rame soal DKI-1 di medsos. Mulai dari pencitraan bakal calon hingga kampanye hitam bakal calon lawan. Konon sih akun-akun medsos yang digunakan bukan akun sebenarnya alias fake.
Pun begitu juga dengan pilkada-pilkada yang lain yang sebelumnya sudah digelar. Penyebaran berita-berita yang mayoritas belum bisa terbukti kebenarannya seakan menutup timeline dan jujur ini sangat menggangguku.
Ini ada juga di medsos bukan menjelekkan orang lain sih tapi kesannya menganggap dirinya paling benar, paling hebat, dan paling semuanya seakan yang lain tak ada apa-apanya.
Hai kawan, apa yang kita tulis di medsos akan dibaca oleh orang lain. Jika yg ditulis bohong akan menjadi fitnah namun jika yang ditulis benar akan menjadi ghibah (membicarakan orang lain). STOP! Karena bukan diri kita yang terbaik
Hai kawan, apa kah diri kita merasa sempurna ditengah banyaknya ketidaksempurnaan ini? Cobalah untuk melihat ke atas, masih banyak orang lain yang lebih baik dari kita. Mampukah kita melihat gajah di pelupuk mata walopun mungkin masih melihat kuman di seberang lautan?
Hai kawan, ini bukan menggurui hanya saling mengingatkan karena kalimat di medsos juga sama derajatnya dengan ucapan lisan. Bukankah diajarkan Rasulullah bahwa keselamatan seorang insan juga tergantung lidah (perkataan)-nya.
Hai kawan marilah gunakan media sosial untuk berinteraksi secara sehat, bukan saling menghujat atau menjelekkan orang lain.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan tetap memandu kita untuk selalu di jalanNya
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar pada formulir isian berikut