Catatan Kecil Kehidupan Pribadi Sehari-hari Seorang Suami, Ayah, dan ASN

Disclaimer

Blog ini merupakan pindahan dari blog www.abangdhani.net, jadi apabila ada embel-embel atau kalimat yang berhubungan dengan URL/alamat tersebut maka itu merupakan postingan lama yang tidak di-edit

Arsip Blog

Selasa, 04 Juli 2017

Danau Caramin Banjarbaru


Bagi penikmat jalan-jalan di Kalimantan Selatan pasti tau ada danau yang diberi nama Danau Caramin. Kalau di-bahasaindonesia-kan, caramin yang merupakan Bahasa Banjar adalah cermin dalam Bahasa Indonesia. Disebut Caramin karena mungkin karena air di danau ini mempunyai pantulan cahaya yang cukup bagus sehingga bisa digunakan untuk ber-cermin


Danau ini terbentuk dari ulah manusia yang merupakan sisa-sisa penambangan intan yang katanya tidak benar dari suatu perusahaan tambang. Danau Caramin dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat.

Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota Banjarbaru menjadikannya destinasi wisata yang mudah dijangkau. Sayangnya se-pemantauan aku, tidak terlihat adanya kendaraan umum dari dan menuju kesana. Semua pengunjung menggunakan kendaraan pribadi baik itu roda 2 ataupun roda 4.

Untuk menuju ke Danau Caramin ini anda bisa menggunakan Google Maps. Titiknya di Maps cukup valid sehingga relatif tidak akan bingung menuju kesana.

Letak Danau Caramin di Google Maps
Aku sekeluarga yang kebetulan ada keperluan ke Banjarbaru menyempatkan untuk datang ke tempat wisata yang mulai banyak dipromosikan melalui media sosial ini.

Di gerbang masuk, anda akan dipungut retribusi parkir. Untuk kendaraan roda 4 sebesar Rp. 5.000 dan kendaraan roda 2 sebesar Rp. 3.000. Setelah itu tidak ada retribusi lain kecuali anda menggunakan wahana yang ada disana.

Retribusi Parkir

Suasana di danau cukup panas, aku sarankan untuk membawa payung, topi atau sejenisnya dan jangan lupa kacamata hitam biar tambah gaya untuk mengurangi teriknya cahaya matahari yang masuk ke mata.

Wahana yang disediakan di danau ini diantaranya adalah sepeda air dan naik kelotok (perahu bermotor). Untuk sepeda air dikenakan retribusi Rp. 20.000/30 menit sedangkan naik kelotok kalo ga salah (mohon koreksi kalo aku salah) sebesar Rp. 20.000/orang/1 kali keliling danau. Kritik aku untuk wahana sepeda air adalah kurangnya fasilitas pengamanan seperti life jacket yang kesannya seadanya saja ditaruh di wahananya bahkan hanya ada life jacket tiup untuk anak-anak sedangkan untuk naik kelotok sudah lebih bagus karena tiap penumpang disediakan life jacket standar

Naik sepeda air
Ada sebuah cafe yang cukup nyaman untuk bersantai disana namanya Mirror Cafe. Cafe ini menyediakan photo both. Jika ingin berfoto disana kita harus melapor dan antri. Oh ya untuk berfoto di photo both Mirror Cafe ini dikenakan tarif Rp. 3.000/rombongan jika tidak berbelanja disana atau gratis bagi pengunjung yang berbelanja.

Photo both di Mirror Cafe

Photo both di Mirror Cafe

Disediakan juga photo both gratis bagi pengunjung berupa sejenis ayunan yang letaknya agak ke tengah danau. Untuk mencapai ayunan tersebut anda harus sedikit nyebur ke air yang tinggi selutut orang dewasa.

Alhasil celana babah basah



Berfoto di tepi danau
Berfoto di tepi danau


0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar pada formulir isian berikut