Cerita Seorang Penyintas COVID-19
![]() |
Gambar dari internet |
Sebuah cerita menarik dari seorang penyintas (pasien yang sudah sembuh) dari COVID-19 menceritakan dengan singkat mengenai kisahnya terpapar, menjalani karantina, hingga dinyakatan sehat dari penyakit yang menjadi pandemi dunia ini. Yuk disimak semoga bisa menjadi pembelajaran bagi kita. Tuturan cerita akan aku format huruf miring atau italic ya biar enak bacanya.
=================================
Kamis, 25 Juni 2020
Hari ke-6 berada di tempat karantina di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalteng.. Mengisi hari-hari penantian pemulihan dimasa karantina karena aku positif COVID-19.Pertama-tama cerita dulu ya kenapa bisa teridentifikasi positif COVID-19. Berawal dari ada teman sekantor yang sakit dan periksa ke RS dan dinyatakan PDP ringan dengan gejala badan lemas dan kelelahan. Ada juga teman yang lain yang juga mengalami gejala yang sama. Akhirnya pihak kantor melakukan rapid test COVID-19. Hasilnya? ada yang reaktif. Hasilku waktu itu NON-REAKTIF. Rapid test di kantor dilaksanakan hari rabu tanggal 10 Juni 2020
Kecurigaanku terhadap kondisi sendiri dimulai ketika teman yang reaktif (ada juga yang non-reaktif sih) menunjukkan hasil Swab PCR positif. Aku mulai tanya-tanya bagaimana gejalanya, kondisinya bagaimana. Berhubung aku beberapa hari sebelum rapid test merasa ga enak badan. Dan ternyata gejalanya banyak yang sama yang aku rasakan juga.
Beberapa keluhan yang ada adalah lemas seperti kelelahan, meriang, suhu tubuh sih masih < 37,5 derajat celcius. Tapi yang paling dirasakan adalah hilangnya penciuman dan rasa untuk beberapa hari.
Akhirnya aku "ngaku" di kantor punya gejala yang sama dan ngikutin SOP untuk di Swab PCR. Alasan mengaku adalah karena khawatir positif dan secara tidak sengaja menularkan kepada orang lain khususnya keluarga di rumah. Alhasil, hasilnya memang positif dan harus dikarantina (meskipun waktu itu gejalanya sudah pada hilang). Swab pertamaku hari kamis tanggal 18 Juni 2020 dan malamnya sudah dikabari hasilnya.
Akhirnya harus mulai menjalani masa karantina. Pertama masuk hari Jum'at tanggal 19 Juni 2020. Tidak ada gejala/keluhan berarti di masa karantina ini. Beberapa hari pertama mulai menyesuaikan diri dengan makanan porsi besar (karena kata nutrisionis nya dilakukan diet Tinggi Kalori Tinggi Protein yang bisa menaikkan imunitas tubuh) ditambah beberapa obat-obatan sebagai terapi
Mulai berkenalan dengan orang-orang senasib yang sudah duluan di karantina. Saling menyemangati, berolahraga bersama, bercanda bersama di grup WA. Ya semua disini terlihat sehat, hanya sekedar urusan negatif atau positif-nya saja
Kondisi karantina cukup nyaman. Dapat kamar sendiri, dikasih makan 3x sehari, snack 2x sehari, diperiksa tensi darah, saturasi oksigen, dan suhu tubuh 3x sehari. Kamar pun ada yang membersihkan setiap harinya. Pokoknya kasarnya cuma makan dan tidur aja. Mau di kamar seharian atau mau keluar kamar sambil berinteraksi atau berolahraga di halaman juga tinggal pilih karena sejatinya memang yang "dirawat" disini lagi-lagi dalam kondisi baik dan terlihat sehat. Mandiri dalam beraktifitas.
Disini aku bersama 4 orang teman kantor lainnya yang sudah duluan dikarantina beberapa hari sebelumnya dan banyak orang-orang lain dengan berbagai macam profesi dan tingkat pendidikan
Sabtu, 27 Juni 2020
Alhamdulillah kemaren dan hari ini 4 orang teman kantor yang sudah duluan masuk karantina di-swab. Semoga hasilnya menggembirakan dan bisa cepat selesai karantinanya sehingga bisa kumpul bersama keluarga lagiSelasa, 30 Juni 2020
Tadi malam salah satu teman yang sdh di swab ulang pulang. Bisa lulus dari karantina ini. Dan pagi ini aku baru diberitahu oleh perawat yang melakukan pemeriksaan tiap pagi kalo aku ada jadwal swab hari ini (swab ke-2). Aku juga bareng sama tmn yang sdh swab kemaren. Nampaknya dia hasilnya negatif dan akan dkonfirmasi dengan swab selanjutnya. Harapan kami sih tentu saja hasilnya (-)Di lain tempat, ada teman kantor yang hasil rapidnya reaktif dan hari ini swab juga di RS Doris Sylvanus Palangka Raya.
Rabu, 1 Juli 2020
Hari ini dapat 2 kabar. 1 kabar baik dan 1 lagi kabar buruk. Kabar baiknya adalah ada lagi kawan yang bisa lulus dari karantina ini namun kabar buruknya adalah ada 2 orang lagi kawan kantor yang dikonfirmasi positif covid-19 dan masuk BPSDM Kalteng juga untuk karantinaKamis, 2 Juli 2020
Tepat 2 minggu yang lalu aku menjalani tes swab pertama yang hasilnya positif. Hari ini aku di swab lagi untuk yang ketiga kalinya. Hasil swab kedua sih tidak diinfokan tapi menurut kebiasaan dan info dari beberapa orang yang menjalani karantina, kalo swab selanjutnya tidak lama jedanya kemungkinan swab sebelumnya hasilnya sudah negatif. Mudah-mudahan. AamiinHari ini juga ada info baru kalo 1 lagi kawan kantor sudah bisa pulang berarti sampai hari ini sudah ada 3 kawan kantor yang negatif. Info tambahan juga kalo ada kawan kantor yang swab pertama di RS Doris
Sampai malam menjelang tidur masih belum ada hasil swab aku tadi siang. Semoga besok diinfokan dan hasilnya negatif.
Jumat, 3 Juli 2020
Terbangun dini hari dan ga bisa tidur lagi. Deg-degan menanti hasil swabPagi sekitar jam 09.30 dihubungi sama perawat BPSDM dan mengabarkan kalo hasil swab aku kemarin negatif dan sudah punya hasil negatif 2x itu artinya sudah diperbolehkan pulang. Dijadwalkan pulang pukul 15.00 sambil menunggu surat-surat administrasi dan obatnya. Disarankan untuk tidak keluar kaman dulu. Alhamdulillah akhirnya selesai juga masa isolasi dengan hasil yang baik. Langsung deh mengabari keluarga. Ah masih lama masih bisa santai dulu
Beberapa menit kemudian ditelpon lagi. Katanya dimajukan jam 11. Wah langsung panik. Ya udah packing sama mandi. Ga lupa ngabarin keluarga minta dijemput.
Setelah waktunya tiba, aku meninggalkan BPSDM Kalteng dan diberi beberapa dokumen berupa resume medis selama perawatan, surat keterangan sehat yang menyatakan sudah 2 kali mendapat swab PCR negatif, dan surat keterangan istirahat (lagi) selama 14 hari
=================================
Tidak sedikit masyarakat yang menyangkal tentang eksistensi MERS-CoV2 atau biasa disebut COVID-19 ini namun tidak sedikit juga orang yang benar-benar merasakan paparan virus ini baik itu tanpa gejala atau dengan gejalan hingga harus dirawat di RS bahkan ada yang harus menyerah terhadap penyakit ini
Semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan dihindarkan dari segala marabahaya dan penyakit
Aakuuuu bacaaa... wkwkwk
BalasHapus(ggRace) jadi semangat..
Semangat kakak!!
Hapus