Toga Hitam Sang Hakim
Sumber foto dari internet |
Setelah membunuh dengan menusuk korban, pelaku lalu lari hingga datang seorang pria lain yang menolong korban. Namun sialnya, sang penolong justru dituduh melakukan pembunuhan tersebut. Hingga akhirnya dilakukan sidang perkara pembunuhan pria dengan terdakwanya adalah si penolong.
Kebetulan yang menjadi hakim perkara tersebut adalah hakim yang melihat dengan jelas siapa pembunuh si korban. Kenyataan berkata lain, semua bukti dan saksi seakan menyudutkan pria penolong hingga akhirnya hakim terpaksa mengambil keputusan untuk menghukum terdakwa dengan hukuman mati.
Setelah eksekusi putusan hakim dilaksanakan, sang hakim uring-uringan dan tidak tenang hingga akhirnya dia mengumumkan kepada publik bahwa dia telah salah menjatuhkan vonis kepada orang yang justru ingin menolong korban. Gempar lah negeri tersebut.
Pada kesempatan sidang berikutnya, sang hakim yang salah tadi kembali memimpin persidangan namun ada yang berbeda dari pakaian para jaksa dan penasehat hukum. Mereka menggunakan pakaian hitam berbentuk toga. Sang hakim bertanya kenapa mereka berpakaian seperti itu dan dijawab bahwa mereka ingin mengingatkan hakim tentang keputusan yang pernah salah dulu sehingga hakim diingatkan untuk berhati-hati dalam memberikan vonis.
Konon itulah sejarah mengapa dalam sidang-sidang kita melihat pakaian hakim, jaksa, dan penasehat hukum layaknya toga dan berwarna hitam
Cerita yang Inspiratif dalam melakukan kesalahan orang - orang terdekatlah yang mengingatkan kita untuk selalu berada di jalan yang seharusnya tanpa pamrih
BalasHapus