Catatan Kecil Kehidupan Pribadi Sehari-hari Seorang Suami, Ayah, dan ASN

Disclaimer

Blog ini merupakan pindahan dari blog www.abangdhani.net, jadi apabila ada embel-embel atau kalimat yang berhubungan dengan URL/alamat tersebut maka itu merupakan postingan lama yang tidak di-edit

Arsip Blog

Minggu, 28 November 2021

Katarak Husna (Bagian 1)


Kurang lebih 1 pekan yang lalu tepatnya Sabtu, 20 November 2021, Husna (9 tahun) anak kami satu-satunya menjalani operasi mata dengan diagnosa katarak. Teman-teman banyak yang bertanya penyebabnya dan gimana kok bisa ketahuan? Aku ceritain eh besoknya teman yang lain tanya lagi. Daripada bolak-balik cerita mending aku tulis aja jadi kalo ada yang tanya lagi, suruh baca sendiri aja hehe....

Gambar ilustrasi, diambil dari situs pixabay.com

Awal Tau Ada "Sesuatu" di Mata Husna

Pertengahan tahun 2020, aku terinfeksi COVID-19 (baca juga: Cerita Seorang Penyintas COVID-19). Beberapa bulan setelah sembuh, aku merasa pandangan makin kabur dan periksa mata di optik. Waktu itu iseng aja nyuruh Husna untuk periksa juga, namanya gratis ya lumayan lah kalo emang matanya minus biar bisa dikoreksi dengan kacamata sebelum tambah parah, pikirku dulu begitu.

Namun setelah diperiksa ternyata mata kanannya ga bisa dibaca sama alat periksa mata itu. Beberapa kali dicoba namun tetap ga bisa. Saat disuruh tutup mata kiri, Husna ga bisa baca Kartu Snellen dan bilangnya ga bisa lihat. Disarankan sama petugas optiknya untuk konsultasi ke dokter mata namun karena Husna ga ada keluhan jadi kami sedikit mengabaikannya.

Setahun kemudian, barulah kami memeriksakan mata Husna. Ga tau kenapa seakan tergerak aja hati untuk periksa. Proses rujukan BPJS pun kami minta dari dokter keluarga dan minta rujukan ke klinik mata dekat rumah.

Pertama kali periksa, Husna sudah dipastikan dokter bahwa matanya katarak. Hasil anamnesa dokter menyimpulkan bahwa kataraknya bawaan lahir atau disebut katarak kongenital.

Saran Dokter Spesialis Mata

Klinik mata tempat Husna periksa digawangi oleh dokter spesialis mata. Nah karena diagnosanya katarak maka tidak ada jalan lain harus dilakukan operasi. Namun dokter masih harus melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan katarak hanya pada lensa atau kena pembuluh darahnya. Jika hanya katarak pada lensa bisa dilakukan operasi biasa namun jika kena pembuluh darah maka operasi harus dilakukan di RS yang lebih besar yang ada di Pulau Jawa.

Periksa Lanjutan dan Keputusan Operasi

Pada hari yang sama disaat periksa di klinik, dilakukan pemeriksaan lanjutan. Diantaranya adalah periksa tekanan bola mata dan USG untuk melihat posisi kataraknya.

Alhamdulillah posisi katarak hanya pada lensa namun tekanan bola matanya cukup tinggi melebihi tekanan normal sehingga dokter memerikan terapi tetes mata untuk menormalkan tekanan bola mata dan disuruh kontrol satu pekan lagi sekalian meminta keputusan mau operasi atau tidak.

Dokter juga sudah menjelaskan efeknya apa saja jika dilakukan penundaan operasi yaitu matanya mungkin akan menjadi mata malas dan tidak berkembang berhubung usia Husna masih masa pertumbuhan.

Setelah satu pekan, tekanan bola mata menjadi normal dan memang dari awal kami pun menyetujui jika dilakukan tindakan operasi karena kami tidak ingin menunda dan berefek buruk bagi perkembangan Husna.

Namun, operasi katarak yang sedianya cukup diberikan anastesi lokal ternyata tidak bisa diterapkan pada usia anak berhubung anak mungkin nanti bisa berontak jadi harus dilakukan anastesi total atau "ditidurkan" dan harus dilakukan di Rumah Sakit sehingga akan dirujuk lagi. Kami pun meng-iya-kan saja

Periksa di Rumah Sakit dan Penjadwalan Operasi

Berhubung Husna harus anastesi total alias bius total maka mau tidak mau harus cek kesiapan fisiknya. Jadi Husna harus menjalani beberapa pemeriksaan yaitu periksa darah, rontgen, dan dikonsultasikan ke dokter anak.

Alhamdulillah hasil pemeriksaan baik dan dijadwalkan untuk operasi pada Sabtu malam tanggal 20 November 2021 pukul 20.00

Opname di Rumah Sakit dan Proses Operasi

Jadwal operasi sabtu malam, kami kirain masuk RS nya sabtu pagi ternyata ga hehe.... sehari sebelumnya pagi-pagi aku ditelpon oleh pihak RS untuk ketemu dokter mata lagi. Akhirnya pagi itu juga ketemu dokter mata dan disuruh langsung masuk ruangan rawat inap.

Mengisi waktu luang dengan membaca komik

Menjelang siang, Husna dapat ruang perawatan dan kami bingung mau ngapain. Toh Husna juga ga sakit, kondisi fisiknya bagus. Akhirnya setelah tanya perawatnya untuk ijin keluar cari makan siang dan pulang untuk bawa bekal selama di RS dan diperbolehkan asal sudah kembali maksimal pukul 17.00. Langsung cari makan siang dan pulang untuk persiapan.

Pukul 17.00 kami sudah kembali ke ruang perawatan. Tentu saja masih dengan ke-gabut-an bingung mau ngapain. Dokter pun ga ada visite, yang ada hanya petugas yang mengantarkan makan. Ya sudah kami bertahan aja lah daripada bolak-balik ke rumah. Akhirnya kami nginap aja deh....

Sabtu pagi, perawat datang dan mau pasang infus. Dasarnya Husna memang secara fisik ga ada keluhan maka kami minta izin untuk dipasang nanti saja biar si anak bisa bergerak bebas. Perawatnya setuju dan direncanakan akan dipasang siang saja saat Husna mulai puasa pada pukul 12.00

Siangnya kami tunggu perawat ga ada yang datang ke ruang perawatan. Kami inisiatif untuk bertanya pada perawat terus dijawab, dipasang nanti aja yang penting anaknya puasa. Ya udah syukur deh si anak masih bisa aktif tanpa gangguan.

Sekitar pukul 17.00 perawat pun datang untuk masang infus. Cuss.. sekali tusuk langsung aman. Alhamdulillah.

Sekitar pukul 20.00 beberapa dokter muda masuk ke ruangan mengecek kesiapan dan menyampaikan akan segera dilaksanakan operasi dan Husna giliran kedua karena sebelumnya akan dilakukan operasi katarak juga.

Shalat duduk


Tak lama kemudian perawat datang dan membawa Husna ke ruang operasi. Di depan ruang operasi Husna dipersiapkan sekali lagi dan disuntikkan obat bius. Setelah itu dibawa ke ruang operasi.

Persiapan di depan ruang operasi


Kurang lebih setengah jam kemudian, dokter mata keluar dari ruang operasi dan menemui kami serta menyampaikan bahwa operasi telah selesai dan akan melakukan visite pada hari senin

Sebelum operasi dibikin happy aja walaupun sebenarnya tegang


Ya udah pada hari minggunya kami mengusahakan untuk istirahat saja walaupun tetap di RS

Pulang Dari Rumah Sakit

Senin, 22 November 2021 pagi-pagi dokter matanya visite ke ruangan dan perawat yang disuruh membuka perbannya serta mencoba cek penglihatan. Dokter mengatakan bagus dan hari itu juga boleh pulang. Namun malamnya diminta kontrol ke klinik mata lagi untuk ketemu sama dokter mata disana


Kontrol Pertama Pasca Operasi

Senin malam itu juga kami kontrol ke klinik mata dan dokter menyatakan hasilnya bagus, lukanya tertutup bagus, syaraf-syarafnya normal, tekanan bola mata juga bagus, masih ada gelembung udara yang memang sengaja dimasukkan dan nanti akan hilang dengan sendirinya. Disarankan untuk kontrol lagi pada hari Selasa, 30 November 2021 dan diingatkan untuk memberikan tetes mata yang sudah diresepkan dokter serta menghindari menunduk, mengangkat beban berat, bersin dan batuk terlalu kuat, ngeden, dan melatih mata yang dioperasi dengan menutup mata sebelahnya yang normal

Terus bagaimana kelanjutannya? Nanti akan aku tuliskan pada bagian kedua tulisan ini ya.... Sampai jumpaaa...


0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar pada formulir isian berikut